EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 PADA PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR

  • 0
REVIEW JURNAL
Judul : Evaluasi Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 Pada PT Pupuk Kalimantan Timur
Penulis : Abdul Cholig Hidayat

PT Pupuk Kalimantan Timur adalah Badan Usaha Milik Negara yang berkantor pusat dan produksi di Bontang,  Propinsi  Kalimantan  Timur, merniliki empat buah pabrik yang rnampu memproduksi urea sebesar 2,41 juta ton pertahun dan amoniak sebesar 1,52 juta ton pertahun. Sekitar 1   juta ton amoniak pertahunnya dipergunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan urea sedangkan sisanya dijual bebas di dalam  negeri maupun luar negeri. Produk urea  sebagian dijual untuk memenuhi  kebutuhan  urea  dalam  negeri, sedangkan sebagian lainnya diekspor, khususnya ke kawasan Asia Pasifik.  PT Pupuk Kalimantan Timur didirikan pada tanggal 7 Desember 1977. Lokasi pabrik terletak di Bontang, Kalimantan Timur ± 110 kilometer sebelah utara Samarinda atau  ±  220 kilometer sebelah utara Balikpapan, meliputi areal pabrik seluas 493 hektar dan areal pemukiman seluas 765 hektar dan  total seluas 1.258 hektar.
PT Pupuk Kalimantan Timur telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 sejak tahun 1996. Audit yang dilakukan oleh Badan Sertifikasi menemukan ketidaksesuaian antara standar persyaratan ISO 14001 dengan penerapannya. Cara yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran evaluasi menyeluruh penerapan ISO 14001 di PT Pupuk   Kalimantan Timur dan tingkat pemahaman karyawan maka penelitian ini menggunakan      pendekatan  Plan, Do, Check dan Act sesuai panduan ICLEI   (The International Council for Local Environmental Inititives). Metode yang digunakan adalah evaluasi melalui analisis deskriptif atas data laporan penerapan SML yang  dimaksud.
ISO 14001 adalah salah satu seri dari ISO 14000 yang merupakan standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela mencakup alat dan sistem, yang dikembangkan dan dipelihara oleh Organisasi Standar Internasional. Tujuan menyeluruh dari penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi.
Tujuan utama dari sertifikasi SML ISO 14001 adalah untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang palling memungkinkan. Terdapat manfaat yang diperoleh perusahaan apabila menerapkan ISO 14001 antara lain yaitu dapat mengidentifikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko yang mungkin timbul, dapat meningkatkan citra perusahaan dalam kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar serta dapat menunjukkan ketaatan perusahaan terhadapt Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan lingkungan.

Penerapan ISO 14001 di PT Pupuk Kalimantan Timur
Sesuai  dengan elemen-elemen yang terdapat  dalam SML ISO  14001 maka penerapan SML ISO 14001 di PT Pupuk Kalimantan Timur dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu  Plan, Do, Check dan Act. Berikut adalah pembahasan yang lebih rinci.
Evaluasi melalui Pendekatan Plan ; Tahapan Plan membahas mengenai kaji awal, komitmen dan kebijakan, serta perencanaan (aspek-aspek lingkungan, peraturan dan persyaratan, serta penetapan sasaran dan target) yang harus dilakukan oleh perusahaan.
Evaluasi sesuai panduan ICLEI (2001), harus dilakukan terhadap berbagai aspek operasi yang  berlangsung dan alur proses yang ada, persyaratan legal yang berlaku, kontrak-kontrak yang ada, issu keadaan darurat, catatan berbagai ketidaksetujuan masyarakat atau para pemangku kepentingan, kejadian kecelakaan dan insiden yang terjadi terakhir kali.
Dengan mengadopsi pola PDCA (Plan, Do, Check, Act), maka upaya implementasi SML ISO 14001 pada tahapan Plan bermakna bahwa perusahaan perlu menjawab pertanyaan kritis tentang "dimana posisi perusahaan sekarang dan kemana akan menuju?”
Evaluasi melalui Pendekatan Do ; Tahapan Do membahas mengenai penerapan dan operasi (meliputi organisasi, pelatihan, komunikasi, dokumentasi, control operasi dan tanggap).
Evaluasi sesuai panduan ICLEI (2001) pada tahapan ini perihal pembagian tanggungjawab yang jelas terhadap masing-masing prosedur pada tingkat pelaksanaan, koordinasi pelaksanaan, dan perbaikan atas ketidaksesuaian serta mengidentifikasi sumber potensial penyebab ketidaksesuaian, seluruhnya diarahkan untuk pencapaian sasaran dan target perusahaan yang sudah direncanakan.
Dengan pola PDCA (Plan, Do, Check, Act), maka upaya implementasi SML ISO 14001 pada tahapan Do bermakna bahwa perusahaan harus menerapkan kebijakan dan program yang telah disusun pada butir Plan. Disini diperlukan tanggung jawab, prosedur dan sumber-sumber untuk melaksanakan Plan dimaksud. Termasuk didalamnya pelatihan yang diperlukan untuk melaksanakan program serta demi tercapainya sasaran dan target. Prosedur-prosedur telah dijalankan di PT Pupuk Kalimantan Timur diantaranya adalah kontrol operasional di proses produksi, pengontrolan dokumen yang bersifat kritis, aktivitas dan pelayanan umum, tanggap darurat dan pencegahannya, serta sistem kontrol opersional yang menjamin bahwa SML ISO 14001 dijalankan dan dipelihara.
Evaluasi melalui Pendekatan Check ; Tahapan Check membahas mengenai pemeriksaan dan tindakan perbaikan (meliputi pemantauan, koreksi dan pencegahan, rekaman serta audit).
Evaluasi sesuai panduan ICLEI (2001) diantaranya pada tahapan ini PT Pupuk Kalimantan Timur harus mempunyai alat untuk mengukur "bagaimana PT Pupuk Kalimantan Timur sekarang ini" dalam hat lingkungan, dapat digunakan setiap saat, termasuk keharusan mencatat kondisi lingkungan, emisi lingkungan, sampah-sampah, dan performansi.
Dengan mengadopsi pola PDCA (Plan, Do, Check, Act), maka upaya implementasi SML ISO 14001 pada tahapan Check adalah tahapan untuk menjawab pertanyaan : bagaimana kondisi terkini yang telah dikerjakan. Pemantauan dan pengawasan merupakan instrumen untuk mencatat kinerja. Tahapan ini termasuk melakukan tindakan koreksi dan pencegahan, prosedur audit kerja. Tujuan dari kegiatan pada tahapan ini adalah untuk mengkaji kinerja lingkungan dengan sasaran dan target yang telah dicanangkan.
Evaluasi melalui Pendekatan Act ; Tahapan Act membahas mengenai kaji ulang manajemen. Kaji ulang manajemen sangat esensial diantaranya untuk mengetahui kondisi terkini pencapaian sasaran dan target perusahaan, pembahasan temuan audit, catatan investigasi ketidaksesuaian, ringkasan tindak lanjut dan pencegahan serta biaya, dan kondisi terkini penerapan SML ISO 14001.
Evaluasi sesuai panduan ICLEI (2001) pada tahapan Act harus dilakukan untuk memperjelas problema yang telah diidentifikasi terlebih dahulu. Secara periodik kaji ulang manajemen harus dilakukan demi menjamin bahwa perusahaan makin responsive merubah pola kerja menuju kondisi ysng lebih baik, terutama target puncak yakni secara terus menerus dilakukannya perbaikan performansi lingkungan perusahaan.
Dengan mengadopsi pola PDCA (Plan, Do, Check, Act), maka upaya implementasi SML ISO 14001 pada tahapan Act adalah tindakan yang diperlukan untuk mengoreksi masalah yang timbul sebagaimana diidentifikasi pada tahapan sebelummnya.


Sumber:

MIMPI DAN HARAPAN SETELAH MENJADI SEORANG SARJANA TEKNIK INDUSTRI

  • 0
Menjadi seorang sarjana Teknik Industri bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan, dibutuhkan banyak usaha untuk menjadi sarjana Teknik Industri. Saya mengambil kuliah S1 jurusan Teknik Industri adalah karena saya tahu untuk mendapatkan pekerjaan dengan derajat yang lebih baik tidak cukup hanya sampai SMK saja, dan kenapa harus Teknik Industri kenapa tidak dengan jurusan lainnya? karena saya dahulu sekolah di SMK sehingga orientasi saya lebih menuju ke teknik dibandingkan dengan yang lainnya. Saya mengambil jurusan Teknik Industri karena saya merasa bidang pekerjaan Teknik Industri bisa dimana saja seperti di industri pertambangan, industri makanan, industri perminyakan dsb.

Mimpi saya setelah menjadi seorang sarjana Teknik Industri yaitu saya ingin mempunyai berbagai usaha yang menghasilkan omset atau pemasukan setiap hari meskipun kecil seperti bengkel mobil dan motor, bengkel bubut, dll dibandingkan dengan usaha yang menghasilkan omset yang besar tetapi pemasukannya jarang. Sebelum saya mempunyai atau memiliki usaha tersebut, saya akan bekerja dipabrik atau kantor untuk mengumpulkan pengalaman di lapangan kerja, mengumpulkan ilmu dan modal usaha. Perusahaan yang saya tuju yaitu perusahaan yang besar dan bonafit, karena saya yakin jika saya bekerja diperusahaan yang bonafit saya bisa mendapatkan yang lebih dibandingkan saya bekerja diperusahaan kecil. Memang semua tidak mudah dilakukan dan pastinya akan banyak sekali hambatan yang akan datang, tetapi saya akan tetap mencoba mimpi saya, karena jika saya tidak berani memulainya maka saya tidak akan tau hasil yang akan didapat.

Profil dan Biografi Purdi E. Chandra – Pendiri Primagama

  • 0

Profil Purdi E. Chandra

  • Nama : Purdi E. Chandra
  • Lahir : 9 September 1959 di Lampung
  • Kewarganegaraan : IndonesBeliau
  • Pekerjaan : Pengusaha
  • Pasangan : Trininigsih Kusuma Astuti
  • Anak : Fesha dan Zidan

Biografi Purdi E. Chandra

Purdi E. Chandra lahir di Lampung, 9 September 1959. Beliau merupakan putra dari pasangan Mujiyono dan Siti Wasingah. Keluarganya merupakan keluarga yang cukup sederhana dan bukanlah dari keluarga yang kaya. Beliauu mulai berbisnis sejak beliau masih duduk di bangku SMP di Lampung, yaitu ketika dirinya mulai beternak ayam dan bebek, dan kemudian  menjual telurnya di pasar. Sosok Purdi E. Chandra kini dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Bisnis “resminya” sendiri dimulai pada 10 Maret 1982, yakni ketika beliau bersama teman-temannya mendirikan Lembaga Bimbingan Test Primagama (kemudian menjadi bimbingan belajar). Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Primagama yang didirikannya bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran memiliki 181 cabang di 96 kota besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun
Purdi E. Chandra tidak pernah menamatkan kuliahnya hingga selesai, beliau meninggalkan kuliahnya di empat fakultas di UGM & IKIP Yogyakarta. Seorang pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru membangun usahanya. Kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja beliau merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Beliau yakin, gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang penuh cita-cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah dan mulai serius untuk berbisnis.
Dengan modal hanya Rp.  300.000 pada waktu itu beliau pun mendirikan lembaga bimbingan tes Primagama pada 10 Maret 1982 di Yogyakarta. Beliau pun berhasil mendirikan Bimbel Primagama dengan menyewa tempat kecil & disekat menjadi dua. Muridnya pertamanya hanya 2 orang yaitu tetangganya sendiri. Biaya les cukup Rp. 50.000 untuk dua bulan. Kalau tidak ada kegiatan les maka uangnya bisa dikembalikan. Dan segala upaya dilakukannya untuk membangun usahanya. Dua tahun setelah itu nama Primagama pun mulai dikenal. Muridnya pun kian bertambah banyak. Setelah Beliau sukses, banyak yang meniru nama Primagama. beliau pun berinovasi untuk mencoba meningkatkan mutu lembaga pendidikannya ini. Dan sebenarnya yang membuat Primagama maju setelah ada program jaminan diri yaitu apabila ikut Primagama pasti akan diterima di Universitas Negeri. Dan jika gagal diterima di Universitas Negeri maka uang akan dikembalikan. Purdi E Chandra pun akhirnya sukses membuat Primagama beromset diatas Rp. 70 Milliar per tahunnya, dengan 200 outlet di lebih dari 106 kota.
            Primagama telah berhasil menjadi Holding Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: Pendidikan Formal maupun Non-Formal, Telekomunikasi, Biro Perjalanan, Rumah Makan, Supermarket, Asuransi, Meubelair, Lapangan Golf dan sebagainya. Walaupun kesibukannya sebagai seorang entrepreneur sangat tinggi, akan tetapi jiwa organisatorisnya tetap disalurkan di berbagai organisasi. Tercatat Purdi pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogyakarta & pengurus Kamar Dagang serta Industri Daerah (Kadinda) DIY, selain itu beliau juga pernah tercatat sebagai anggota MPR RI Utusan dari Daerah DIY. Beliau juga mendirikan Entrepreneur University (EU) yang hanya memakan waktu 6 bulan & kuliah seminggu 2 kali. Beliau juga mengkonsentrasikan pendidikannya di bidang pengembangan kecerdasan emosional, spiritual, mempertajam kreativitas & intuisi bisnis mahasiswanya. Materinya pun tentang nilai-nilai kewirausahaan, yaitu seperti pantang menyerah, kreatif & inovatif, semangat tinggi, berani dan jeli melihat peluang usaha.

Sumber:

Kewirausahaan

  • 0
Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis, yang artinya yaitu perantara. Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Berikut adalah tiga jenis perilaku yang dimiliki oleh wirausahawan:
1.        Memulai inisiatif.
Memulai inisiatif maksudnya yaitu mampu mengambil atau mengatur semua kegiatan perusahaan dalam memajukan kesejahteraan karyawan tanpa ada yang dirugikan.
2.        Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
Yaitu wirausahawan harus bisa menentukan lokasi terbaik untuk mendirikan usahanya, dari peluang bisnis yang ada.
3.        Diterimanya resiko dan kegagalan.
Memiliki arti bahwa dalam melakukan kegiatan wirausaha pastinya berhubungan dengan untung dan rugi, dalam hal ini seorang wirausahawan harus mampu menierima resiko kerugian dan mampu untuk bangkit dari kegagalan tersebut.
Kunci sukses seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Maksud dari pertumbuhan adalah mampu menumbuhkan rasa semangat untuk menciptakan ide-ide baru untuk melakukan pengembangan usaha. Maksud dari perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas adalah melakukan ekspansi ke daerah-daerah yang memiliki potensi penjualan produk atau jasa yang baik dengan ide-ide baru yang dimiliki.
Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.
Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.
Karakteristik Wirausahawan Menurut Mc Clelland::
a.         Keinginan untuk berprestasi
b.        Keinginan untuk bertanggung jawab
c.         Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d.        Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e.         Rangsangan oleh umpan balik
f.         Aktivitas energik
g.        Orientasi ke masa depan
h.        Keterampilan dalam pengorganisasian
i.          Sikap terhadap uang

Berikut karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
a.         Kemampuan inovatif
b.        Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
c.         Keinginan untuk berprestasi
d.        Kemampuan perencanaan realistis
e.         Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
f.         Obyektivitas
g.        Tanggung jawab pribadi
h.        Kemampuan beradaptasi
i.          Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu  kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow).
Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang/karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).
            Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:
a.  Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
b.     Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
c.      Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
d.    Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
e.  Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.

Terdapat tujuh unsur analisa pokok. Berikut ini adalah unsur analisa pokoknya:
a.       Biaya tetap biaya adalah biaya yang umumnya selalu konstan, bahkan di masa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu, kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia.
b.       Biaya variabel adalah biaya yang umumnya berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda, makin besar pula biaya yang harus anda keluarkan.
c.   Biaya total adalah jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu periode tertentu.
d.        Pendapatan total adalah total penerimaan yang diterima (masih kotor).
e.      Keuntungan adalah penerimaan total dari pendapatan yang diterima dan sudah dikurangi biaya lainnya.
f.         Kerugian adalah pengurangan hasil yang didapakan dari penjualan suatu produk.
g.        Titik pulang pokok adalah titik dimana pengeluran untuk modal sudah tercukupi.

Beikut adalah pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan beserta penjelesannya.
a.       Pemilikan tunggal (firma) merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha.
Keuntungan: kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan, pemilik tidak membagi laba dengan siapapun, tidak perlu berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya, pemilik dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen sehari-hari, dan pemilikan tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan perpajakan khusus.
Kerugian: kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan, modal yang tersedia jauh lebuh kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya, dan sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.
b.      Kongsi merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan: formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan, para rekanan termotivasi untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba, lebih mudah mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan firma, dan pengambilan keputusan lebih luas dibandngan perseroan.
Kerugian: terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang rekanan, dapat berakhir kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru, kongsi relatif lebih sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan, dan rekanan merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.
c.       Perseroan merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Keuntungan: kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham, kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang lain, memiliki ekstensi hukum yang terpisah, ekstensi perusahaan relative lebih stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya, pendelegasian kekuasaan pada manajer professional, dan perseroan sanggup menggaji spesialis.
Kerugian: kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan, banyak peraturan pemerintah yang harus diperhatikan, membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya, dan pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah.
d.  Perusahaan yang go public biasanya memperoleh cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan terutama utang. Tidak hanya pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh ketika diperoleh kenaikan harga saham.
Keuntungan: diperolehnya modal ekuitas baru, diperoleh nilai dan kemampuan dialihkan dari aktiva organisasi, kemampuan untuk mendapatkan dana dimasa depan dengan relative lebih mudah, dan mendapatkan prestise.
Kerugian: hilangnya fleksibilitas dan meningkatnya beban administrasi yang diakibatkannya.
Liquidasi, Reorganisasi dan Rescheduling

Langkah-langkah dalam penyediaan sumber daya manusia terbagi menjadi empat, yaitu prekrutan karyawan, seleksi calon karyawan, pelatihan karyawan, dan penilaian hasil kerja. Tahapan dari proses seleksi karyawan terbagi menjadi sembilan, yaitu penyaringan pendahuluan, wawancara pendahuluan, tes kecerdasan, tes bakat, tes kepribadian, rujukan prestasi, wawancara dianostik, emeriksaan kesehatan, dan penilaian pribadi.

Sumber :



Lingkungan

  • 0
Nama  : Yuke Aji Setiawan
NPM    : 39413757
Tugas  : Definisi Lingkungan Menurut Beberapa Ahli

Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada disekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Untuk selengkapnya dapat dilihat disini